Monday, May 05, 2014

Selamatkan Generasi Bangsa, Tolak Ujian Nasional !









Saya adalah Ibu dua putra “Korban Ujian Nasional”. Pada saat si sulung menghadapi Ujian Nasional masuk SMA, si bungsu pun tengah jumpalitan menghadapi UN SD. Dan tahun depan hal ini akan terulang kembali. Sebagai orang tua, saya melihat tidak ada manfaat sama sekali dari Ujian Nasional ini. Karena masuk semester 2, anak didik sudah di cekoki soal-soal ujian nasional yang berbeda hampir 90% materinya dengan apa yang telah mereka pelajari di sekolah selama 3 tahun utk SMP dan 6 tahun utk SD yang kala itu masih di haruskan UN.

Secara fisik dan mental mereka tersiksa. Lelah, bosan dan frustasi karena sulitnya soal yang tergambar di soal – soal try out. Aneh, bingung tapi tidak tahu harus bertanya kemana. Karena guru guru pun sama bingungnya dengan aturan pemerintah yang sok membuat soal susah demi standarisasi, yang menterinya sendiri saya yakin tidak bisa menjawab soal-soal Matematika & Fisika tingkat SMA yang luar bisa sulitnya. 


Akhirnya ada juga jalan keluar. Beberapa oknum guru sekolahpun ada yang menjual soal-soal jawaban UN yang kala itu berharga Rp. 20.000,- saja. Haruskah saya beli ? ketika anak saya mengemukakan bahwa hampir seluruh kelasnya membeli jawaban soal tersebut. 

Generasi seperti inikah yang di inginkan pemerintah kita ? Generasi yang terjebak keputusa asaan, lalu mencari jalan keluar yang mendekatkan mereka pada keputus asaan dan terjebak dalam kecurangan yang di amini hampir semua orang.


Jika Ujian Nasional terus di lanjutkan, maka gulungan generasi yang tercipta adalah generasi frustasi dan apatis, yang mencari cara-cara apapun untuk sebuah kata LULUS dan bukan SUKSES.


Generasi seperti inikah yang di inginkan Menteri Pendidikan kita yang terhormat Bp. Mohammad Nuh ?
Bersediakah anda bertanggung jawab dunia akhirat, akibat keputusan yang telah anda buat ? mari kita berlomba dengan waktu pak, karma tidak pernah salah alamat !


#TolakUjianNasional