Thursday, March 11, 2010

MY METHAMORPHOSIS


Ada yang bertambah ketika tahun baru menjelang. Usia pastinya dan terasa bermakna karena dibarengi dengan beberapa rangkaian prestasi dari obsesi yang terealisasi. Saya tersenyum melihat wajah di cermin itu. Masih saya 5 dan 10 tahun lalu. Namun kini saya adalah wanita dewasa yang tengah menuju tahapan methamorphosis sempurna. Hingga ketika usia saya merambat tinggi, saya tidak pernah merasa tua. Saya hanya terus bertumbuh menuju satu titik dimana saya telah menyelesaikan beberapa proses kehidupan dengan rangkaian amal baik, rangkulan sahabat dan tentunya rahasia iIlahi mengenai waktu dan takdir ini Dan saya begitu menikmati dengan penuh rasa syukur menjalaninya hingga waktu saya berakhir. Saya ingin selalu memenangkan bayangan masa depan yang sempurna, hingga tak ada ruang bagi kekhawatiran tentang hari tua yang kesepian dan pertarungan melawan perubahan hormon yang terkadang menggiring kita menjadi manusia yang penuh keluh kesah. Saya tidak mau dikerdilkan oleh bayangan buruk yang terus dipermainkan oleh energi negative ini. Saya akan terus melaju serta bertumbuh dalam memilih pergaulan dan pekerjaan yang membesarkan, yang menguatkan, dan yang meninggikan. Insya Allah...


Banyak yang terevolusi seiring proses methamorphosis yang terjadi. Masih terbalut obsesi namun kali ini saya lebih suka menyelusuri ruang ruang sunyi, sakral dan dekat dengan suara Illahi, yang ternyata memang tak akan pernah bisa terdengar dan terbias makna terdalam, saat obsesi masih terbalut ego dan harga diri yang tinggi.


Lalu methamorphosis itu pun terjadi. Ketika jemari dan imajinasi ini begitu kelaparan untuk menciptakan satu obsesi di benak ini, yang terjadi tidak seperti biasanya. Saya terus menulis mengikuti proses kreative dalam ruang sunyi penuh panjat doa pada Illahi. Al-Qur’an dan beberapa kumpulan hadist shahih menemani proses penjelmaan imanjinasi saya menjadi sebuah karya berjudul "KETIKA WANITA MENSYUKURI APA YANG ADA" Diterbitkan oleh Inti Medina. Buku mengenai renungan tentang makna besar menjadi seorang perempuan, kembali terlahir dari obsesi dan imajinasi ini.


Akhirnya saya tersadar.....Allah SWT mungkin telah lama mengetuk imajinasi ini untuk mengamalkan bakat saya untuk tujuan sebuah dakwah.


Insya Allah....Semoga karya ini menjadi sebuah pintu bagi saya untuk menggapai ruang ruang imajinasi penuh suara suara Illahi . Untuk kemudian saya tuangkan dalam banyak karya yang tak hanya mendekatkan saya pada Sang Khalik tapi juga menyadarkan saya pada sebuah proses yang perlu di isi oleh segala hal yang baik di dunia ini sebagai khalifah di bumiNya.




- Ria Jumriati -