Penulis : Ria Jumriati
Publisher : BitRead - Digital Book
Pages : 563
Year : Juli 2014
Genre : Sci-Fi Romance
LABIRIN UNGU adalah novel ke-6 saya yang berhasil terbit di sela sela kesibukan bekerja dan mengurus keluarga. Tapi saya cinta menulis maka selalu ada ruang dan waktu untuk memanjakan imajinasi hingga terlahir novel Labirin Ungu, yang merupakan novel paling tebal dari semua novel dan buku yang pernah saya tulis. Terinspirasi dari film-film Sci-Fi Romance besutan Hollywood. Saya pun mencoba membuat kisah dalam novel Labirin Ungu dengan rasa sangat Indonesia !. Saya pastikan alur cerita terbalut sangat indah meski harus menautkan dan menjalin benang merah antara 3 alam dengan jenis manusia yang memiliki keunikan, kekuatan, ego dan karma tersendiri. Klimaks terjadi ketika karma harus berbenturan sekali lagi dengan kekuatan alami yang sangat laku untuk di jual dalam genre cerita apapun. Yup benar, Kekuatan Cinta ! sangat menjadi titik penting dalam novel ini.
Mari saya ajak Anda untuk sejenak melalang buana ke alam Khayangan Prasadha Dhupa, lalu kembali ke bumi tempat kita berpijak dan siap siap melambung ke dunia menyeramkan para Raja Raja Parakang pemakan isi perut manusia !......Penasaran ?....Mari kita lanjutkan :-)
Mempercayai
bahwa ada dimensi ruang dan waktu di sekitar kehidupan jagad raya ini, memang
membutuhkan pengalaman supranatural yang tak sekedar dongeng belaka. Meminta
keyakinan tingkat tinggi, terlebih mendera takdir dan kehidupan pribadi pelaku.
Kenyataan itu lah yang merambah hidup Kemuning. Ia di pertemukan takdir oleh
Danedra – Lelaki nyaris sempurna yang membawa dan memberinya kehidupan berbeda
mutlak dengan pemahaman logika dan kasat mata.
Danedra memiliki darah biru keturunan Kerajaan Majapahit. Leluhurnya meyakini pemahaman tersendiri tentang
kehidupan dan kematian yang sangat berbeda dengan pengertian bumi. Pemahaman
dan keyakinan yang harus mematahkan logika tingkat tinggi tentang sebuah alam
bernama “Prasadha Bhupa”. Danendra jatuh cinta lalu menikahi Kemuning, bukan
karena kebetulan. Ada peran karma dan takdir yang melingkupi pertemuan mereka.
Hingga terlahir Kayla dengan segala kelebihan serta keunikannya sebagai manusia
hybrid perpaduan bumi dan Prasadha Bhupa.
Namun kebahagiaanya bersama Danendra tak
berlangsung lama. Kematian Danendra menurut pengertian awam manusia, di artikan
sebagai perpindahan energinya dari bumi menuju “Prasadha Bhupa” – yang di
percaya oleh leluhurnya sebagai tempat singgah para roh para leluhur keturunan
Raja Majapahit, termasuk dirinya. Disamping itu ada “Perbatasan Khayangan”
dimana berdiam energi Ratu dan Raja tertinggi para leluhur Kerajaan. Kemuning
yang memiliki takdir kelam tersendiri, berusaha untuk berpikir logis, meski
setiap hari ia harus di hadapkan pada kenyataan – kenyataan supranatural yang
di perlihatkan Kayla. Hingga akhirnya, Kayla tak sekedar memperkenalkannya
pada “Alam Prasadha Bhupa”, namun
membaur dan menjadi bagian dari segala keindahan sekaligus kerumitan “Labirin Ungu” yang memiliki banyak celah dan
poros misterius, serta menyimpan berjuta misteri yang kelak terpecahkan sesuai karma yang di titiskan untuk Kayla dan
pasangan hidupnya kelak.
Pergelutan memahami keberadaan Prasadha Bhupa dan
Labirin Ungu, pada akhirnya menempatkan logikanya pada satu keyakinan yang
disebut iman. Demi menyelaraskan banyak hal di luar nalarnya yang hampir setiap
hari di perlihatkan Kayla. Hingga tiba saatnya, ia pun terpilih untuk menerima anugerah energi “Jyotih” dari para
roh leluhur kerajaan. Tubuh manusia Kemuning pun, mengalami transformasi luar
biasa, ia merasakan ada kekuatan luar biasa di tubuhnya, tapi tetap membutuhkan
ke seimbangan emosinya sebagai manusia bumi.Disini lah ia terus di tantang untuk memiliki adaptasi yang terkadang tak di miliki tubuh manusianya.
Prasadha Bhupa adalah tempat terindah yang di
yakini leluhur Danendra sebagai tempat yang harus di jaga keberadaannya.
Menurut ramalan para leluhurnya, akan ada Bhutaganan Loha – yang akan bangkit
setiap kurun waktu 700 tahun, ia adalah raksasa besar, kuat dan bengis yang
ingin menghancurkan Prasadha Bhupa dan berambisi menguasai Perbatasan
Khayangan. Untunglah terlahir Danendra – Dia adalah putra kandung dari salah satu keturunan Raja
Hayam Wuruk entah di silsilah ke berapa.
Meski dari ibu selir, ia mewarisi banyak kelebihan para leluhurnya.
Namanya tak pernah di ceritakan dalam sejarah. Ibunya wafat, ketika melahirkan
Donahue. Tapi hampir seluruh hidupnya di jalani di Prasadha Bhupa. Hingga
sosoknya lebih banyak terbalut energi dibanding jasad kasar manusia pada
umumnya. Meski berwajah tampan dan penuh kharisma, Donahue memiliki ego tinggi
dan emosi yang labil. Konon, ia adalah pasangan yang tepat bagi energi Kayla,
untuk menghancurkan kekuatan Bhutaganan
Loha. Tapi, energinya butuh satu tubuh manusia untuk reinkarnasinya. Dan tubuh
itu, harus lah sebuah jiwa dan hati yang menjadi jodoh dan belahan jiwa Kayla
selamanya. Takdir bumi pun memilih Aldo
– satu satunya pria yang dimana Kayla
tak bisa membaca pikirannya. Tapi ternyata, Aldo pun mengemban karma
pendahulunya. Ia adalah keturunan tertinggi dari Kerajaan Parakang.
Pergelutan memahami jati diri dan karma yang melingkupi Aldo dan Kayla,
membawa Kemuning untuk membuka kembali takdir kelamnya terdahulu. Sekeras
apapun ia berusaha menghindar.
Kenyataannya, hanya memutar waktu sesaat, tapi kembali pada jalan yang di terus
di intai karmanya – Ayah Kemuning adalah seorang Parakang yang tak sempat
menurunkan karma terkutuk tersebut padanya, karena sebelum proses pemindahan
karma menyentuhnya, Ibunya telah membunuh Ayahnya. Tapi kini, Kayla di
pertemukan dengan Aldo yang mengemban Karma Parakang.
Berbagai intrik serta pergelutan emosi terus terjadi, saat keduanya akhirnya di pertemukan oleh
takdir bumi. Diantara ego dan emosi Donahue yang kerap mengganggu kestabilan
hubungan mereka. Kemuning menginginkan Kayla tumbuh sebagai gadis normal, lalu mengajari
dan menyadarkannya untuk menggunakan banyak rasa yang ada di tubuhnya. Kayla
pun menikmati, terlebih ketika pertama kali melihat sosok Aldo. Untuk pertama
kalinya, ia merasakan debar nikmat sebagai manusia yang tak pernah di rasakan
sebelumnya. Ia pun terbuai dan lebih menikmat keberadaan manusianya di banding
energinya. Donahue pun marah, dan mencari cara agar Kayla membenci Aldo. Emosi
Donahue dan ego nya yang tinggi, membuatnya memaksa Aldo untuk membunuh salah
satu sahabat terbaik Kayla. Perpecahan yang terjadi di antara mereka, hampir
membakar hangus tubuh Aldo. Namun, semua terlewati berkat kekuatan cinta yang
mereka miliki.
Takdir dan nasib Aldo yang sejak kecil sudah di kendali kan Donahue, lama
kelamaan merasa muak. Ia pun berusaha lepas dan mempelajari energi Donahue.
Hingga sampai pada satu persyaratan yang di tetapkan Kerajaan Parakang. Seluruh
keluarga dan sahabat terbaik Kayla akan terhindar dari nafsu Parakang Aldo,
jika Kayla mau menikahinya. Kayla pun bersedia dan di bawa Aldo untuk
menjalankan satu ritual pernikahan di Kerajaan Parakang, untuk mendapat restu
dari Raja Patotoe dan Ratu Palinge – Penguasa Kerajaan Parakang. Kayla pun
menerima gelang pernikahan, sebagai pertanda ia telah menjadi bagian utama
Kerajaan Parakang. Meski ritual bulan madu harus juga di laksanakan saat mereka
memasuki kamar pengantin “Rakkeyang”, tapi Aldo telah berjanji untuk menjaga kemurnian Kayla bagi pertarungan besar
di Prasadha Bhupa. Namun sayangnya,
gelang pernikahan yang di kenakan Kayla membuatnya semakin lemah. Selama Aldo
belum “menyentuh” Kayla istrinya, maka gelang tersebut perlahan berubah menjadi
ular yang akan meracuni tubuhnya. Akhirnya, Donahue pun tak bisa mempergunakan
tubuh manusia Kayla untuk pertarungan melawan raksasa – raksasa peliharaan
Donahue. Ia pun menculik tubuh Nykita – sepupu Kayla yang merupaka anak dari
adik ayahnya – Netraja.
Saat pertarungan berakhir, Donahue tetap menginginkan tubuh Kayla menetap
di Prasadha Bhupa. Tentu saja Aldo tak membiarkan hal itu, Kayla akan mati
karena gelang tersebut semakin meracuni tubuhnya. Akhirnya, Aldo pun mengancam
Donahue akan menusuk sendiri tubuhnya dengan senjata Kawali, hingga tak bisa di
pergunakan Donahue kelak melawan maha raksasa Bhutaganan Loha. Donahue pun
mengalah lalu melepas Kayla.
Aldo dan Kayla akhirnya kembali ke Kerajaan Parakang dan memasuki Rakkeyang
untuk melaksankan ritual bulan madu mereka. Meski masih dibayangi sumpah
Donahue yang akan mengambil anak mereka sebagai persembahan untuk Bhutaganan
Loha. Aldo tidak peduli, Ia yakin akan ada kekuatan lain yang akan
menyelamatkan keturunannya kelak.
Biar lebih melambung, berikut saya berikan sedikit penggalan Bab "Meretas Karma" yang paling saya suka:-)
"Aku dan Aldo berjalan santai menelusuri hutan jati yang lebat dan rapat.
Aldo menggenggam jemariku. Aliran hangat itu kian menyatu di sanubariku. Aku
tak mau kehilangannya. Tiba tiba ia telah menjadi struktur paling vital di
segenap anatomi tubuhku. Dengan bahagia aku bergelayut manja di tubuhnya. Ada
koneksi yang serta merta tersambung saat tubuh kami terus berdekatan dalam kondisi hati yang semakin stabil. Aldo
ternyata bisa berlari secepat angin. Aku pun tak mau kalah, dan segera terbang
meninggalkannya hingga ke pucuk pohon jati tertinggi. Kami berlomba lari dengan
cara tak biasa. Kadang aku bergelayut di ranting ranting besar pepohonan tua,
sementara Aldo mengimbangi dengan memanjat cepat dan langsung meraih tubuhku
dalam dekapannya. Kecepatannya hampir setara dengan Parusa, yang semasa kecilku
sering melambung lambungkan tubuhku hingga mencapai ketinggian awan. Aku
tergelak senang, rasa nya belum pernah seumur hidupku, aku merasakan
kebahagiaan seperti ini. Apalagi saat aku dan dia duduk bersama di atas dahan
pohon tertinggi. Ia menyanggah tubuhku, mempermainkan jemariku dan menciumi
rambutku lembut. Duniaku seakan berhenti berputar. Aku lupa segalanya. Aku tak
butuh cerita jati dirinya, bahkan karmaku sebagai penerus Prasadha Bhupa."
Dan Bab penutup yang menurut review dari beberapa pembaca seperti mengambang :-)
Aku tersenyum
lega. Belum pernah kurasakan hati ku selapang ini. Dari kejauhan, energi
Donahue menghampiriku. Aku menunggunya, untuk membuka gerbang Prasadha Bhupa
untuk kami lalui. Mam menggenggam jemari Nykita, sementara Eyang Putri masih
terlihat enggan untuk meninggalkan Prasadha Bhupa. Ia terus menikmati energi suaminya dan alam
sekitar yang begitu di idam kan selama ini . Tapi Poros Prasadha Bhupa perlahan
terbuka. Energi Mam dan Nykita segera melaluinya, di susul Eyang Putri yang
kini di sertai Tuwuk. Sementara aku merasakan energi Donahue menahan
kepergianku. Emosiku kembali tersulut. Apa maunya mahluk aneh ini ??
“Aku
harap kau belum melupakan janjimu” Ujarku mengingatkan.
“Tentu
saja....”
“Lalu
apa maksudmu menutup pintu Prasadha Bhupa untukku dan Kayla ?”
“Aku
memiliki Poros pintas untukmu menuju Rakkeyang. Tubuh Kayla akan semakin
melemah dan mungkin detaknya akan berhenti saat menyentuh bumi, jika kau
paksakan melewati Poros Prasadha Bhupa”
Aku terhenyak kaget. Kuperhatikan gelang di lengan
Kayla, kini telah membentuk ekor dan badan ular. Aku mendadak gelisah dan
semakin mempererat pelukanku.
“Ikut
aku....” Pinta Donahue. Ia pun segera melesat terbang menuju celah rumit yang
tersebar di antara hamparan Labirin ungu. Lalu berhenti pada satu celah yang
tertutup rimbun dedaunan dan bunga Udumbara.
“Masuklah...”.
Ujarnya tetap tanpa ekspresi. Aku menatapnya ragu. Celah itu perlahan membentuk
satu terowongan yang di penuhi kabut tebal. Baru saja aku mau mengucapkan
terima kasih ketika energinya telah menghilang. Dasar mahluk aneh ! Meski masih
di liputi keraguan, Akupun melangkah masuk menerobos kabut tebal dan berjalan
tanpa pemandangan apapun kecuali kabut. Sementara tubuh Kayla semakin melemah
dalam gendonganku. Aku terus berjalan sampai kurasakan kaki ku terjejak pada
satu tanah dengan aroma yang sangat kukenali. Kerajaan Parakang !! Aku terpekik
bahagia. Gerbang emas itu langsung terbuka untukku. Beberapa penari pun serta
merta menyambut kedatanganku. Di ujung singgasananya Raja Patotoe dan Ratu
Palinge berdiri gagah dan anggun menanti kehadiranku. Sungguh perjalanan
supranatural yang melumpuhkan logika. Aku kembali berpikir tentang teori “Wormhole” – Sebuah jalan pintas ruang
dan waktu yang memungkinkan hubungan geometris
antara satu titik dengan titik ruang –
waktu yang lain. Dan hubungan tersebut bisa berperilaku sebagai ‘jalan pintas’ –
Kini semua itu bukan lagi sekedar teori, aku baru saja melewatinya !. Ternyata
benar, jagat semesta ini memiliki jutaan
partikel yang saling berhubungan dan memiliki celah dimana ada banyak kehidupan
supranatural, dengan mahluk energi tinggi yang berpadu dengan masa dan gravitasi
berefek negative. Apapun teori tentang
jagad raya ini. Peristiwa yang baru saja
kualami bukanlah sekedar uji coba dari banyak buku Fisika Quantum, Cosmologi
atau Sains yang sering kubaca. Aku baru saja melewatinya dan itu nyata terjadi
!. Aku menghela nafas panjang. Kayla perlahan sadar namun masih terlalu lemah
untuk berjalan. Ratu Palinge segera mengantarku menuju Rakkeyang – Kamar pengantin yang telah di sediakan untuk kami. Tiba
tiba dadaku bergemuruh hebat. Seketika pintu Rakkeyang terbuka lebar, lalu
aroma semerbak bunga dan pemandangan hamparan sutra emas di atas
pembaringannya. Pintu perlahan tertutup. Irama musik dan tarian tak lagi
terdengar. Hanya keheningan. Ku rebahkan tubuh Kayla di atas pembaringan, ia
tersenyum. Wajahnya mendadak segar merona. Jika ini adalah surga, aku tak perlu
di paksa untuk mempercayainya. Semua yang di pancarkan Kayla adalah kebahagiaan
dan kesempurnaan surgawi. Kutatap wajah bidadarinya, lalu menikmati kelembutan
bibirnya. Selanjutnya, semua terjadi secara alamiah. Ada kenikmatan yang
terlalu indah untuk di jelaskan lewat kata. Energi besar yang terpadu dengan
cinta dan birahi yang membuncah dari dua sisi yang ada di tubuhku dan Kayla. Meletup
sempurna, tanpa ada yang perlu di tahan apalagi di takutkan. Sebuah kebahagiaan
dan kesempurnaan, yang belum pernah ku alamai selama karma kelam ini ada di
tubuhku. Keyakinan kian merambah hatiku.
Pelangi dan mentari tercipta untuk menghalau badai. Seperti apapun aku dan
Kayla tercipta. Dalam gulungan takdir dan karma penuh gejolak dan persimpangan
rumit. Kebahagiaan itu pun mutlak tercipta untukku dan Kayla.............
Dalam deru pacu meretas serangkai perjalanan
karma....
Titian dan setapak senantiasa
berubah tanpa pesan dan isyarat kata
Tetap melangkah dalam genggam cinta mulia
Melayang dan terjerembab lalu
bangkit tanpa jera
Sang Pengatur, selalu punya rencana
indah.....
Takdir dan karma akan mengalir dan
bermuara pada akhirnya......
Segera kumpulkan serpihan kepingan kepingan cerita ini menjadi jalinan kisah yang begitu meremas hati. Cara nya gampang cukup download aplikasi BITREAD di PlayStore, AppleStore dan Windowstore di smartphone dan tablet Anda. Search Novel "Labirin Ungu". Murah kok...cuma Rp. 25.000,- Saja :-)
Happy Reading !
Salam
Ria Jumriati
No comments:
Post a Comment