Wednesday, October 24, 2012

AFTER LIFE




There are several books and films about “Afterlife” I had been reads. No big reason why I like the kind of those. I more interesting in part of physiology but not for mystic reasons.  I have my own faith, and knowing much better how deep it influencing my life. I’m not keen enough yet, doing all God’s  rules. But I’m surely know that I’m a good human being. I will not disappointed my God who given me a beautiful life and destiny.

I believe in life after death. I don’t know what exactly like will be. But I prefer to think, there must be something so pure and lightness. From now and then, I already plant it so deep into my mind. One day, I’ll go to the peace full place. And surely surrounding by loving people including my father and my old brothers and sister, who died young when I wasn’t born yet. That’s we call it heaven….only love and peace.

I love my life and thankful to God for every day blessing He give to my wonderful family. From what I read, see, hear and feel. I try to learn so much things about reality and fantasy regarding afterlife. Always get ready for fact and prepare everything for my next life. God wants us to whole hearted to release what we have. Because, He will not accept someone who still connected to reality when our spirit already separated with the body. That’s way we used to hear about “Ghost Haunts”. Hanging around in nowhere, because they never try to sincere that their life already finish. And I won’t become a kind human like that. So, from now and then…I always learn to letting go whatever I have.....


Tuesday, August 28, 2012

SINOPSIS & REVIEW BOOK #3 - FIFTY SHADES OF FREED




Fifty Shades Of Freed - Di buku ketiga ini, tak  banyak yang harus di bahas.Cerita berlangsung datar. Klimaks dan anti klimaks yang kurang cerdas di garap, serta tokoh antagonis yag kurang 'bertaring'. Ada beberapa kejanggalan yang berbenturan dengan kronologis cerita yang singkat, jika di kaitkan dengan tokoh antagonis di novel ini. Tapi, lagi lagi novel ini akan terus mengikat mata dan rasa penasaran kita. Karena pembaca akan terus di pikat dan di jerat oleh setiap bab yang terus dan terus dan terus.....menggores, mendetail dan mendeskripsikan dengan sangat, sangat jelas banyak adegan seks, terlebih saat Anastasia dan Christian melakukan bulan madu !. Say Laters Baby to another activity when you start to read this novel ^__^.  Bahkan dalam satu reality Show di Amerika – The Ellen Show,  mengatakan : Oh Thank God, There is no pictures in this book !

Ok mari kita mulai ……

Setelah Ana berhasil meyakinkan Christian bahwa dirinya patut di cinta dan bisa menjalani kehidupan normal seperti pasangan lainnya. Ana pun berkomitmen dengan jati dirinya untuk bisa lebur dengan ’Mainan’ Christian, yang sangat di sadarinya, tak mungkin bisa terlepas dari calon suaminya tersebut. ”Playroom” adalah pelepas stress dan theraphy paling ampuh bagi Christian. Dan Ana, mau tak mau harus membiasakan dirinya, agar bisa lebur bersama ”Sex Stuffs” milik Christian.

Hingga suatu hari, beberapa ’Alat-alat’ menyeramkan itu seperti Butt Plug, Flogger Big Vibrator dan Nipple Clamp pada akhirnya, menyatu pula di tubuh kecilnya. Christian dengan penuh cinta dan secara perlahan mentraning calon istri nya untuk terbiasa dan bisa lebur dengan Life Style nya ”There’s a fine line between Pain and Pleasure”. Dan Ana, akhirnya merasakan kenikmatan dari semua permainan seks keras yang dulu membuatnya meninggalkan Christian. Tapi kini, malah bikin ketagihan.


Sampai pada satu titik, Ana meyakinkan dirinya untuk sepenuhnya lebur pada kehidupan Christian dalam satu bentuk ikatan pernikahan. Bulan madu pun berlangsung dalam banyak adegan seks ’beraneka’. Rantai, cambuk, butt plug dan alat permaianan seks lainnya, kini telah menjadi bagian dari keseharian Ana. Dan...ia semakin menikmatinya !. Kekayaan yang berlimpah. Tempat bulan madu yang romantis, mewah,  hadiah mahal yang bergelimang serta tabungannya yang tiba tiba berdigit luar biasa.  Tapi semua itu tak menjadikan Ana kehilangan jati dirinya. Ia tetap menolak untuk menjadi Nyonya milyarder yang cuma bisa menghabiskan uang suaminya. Ia tetap bekerja, bahkan saat menjalani bulan madunya. Ana tetap membaca beberapa manuskrip untuk persiapan saat ia mulai bekerja sebagai Editor In Chief di Perusahaan yang di beli Christian untuk Ana sebagai hadiah pernikahan mereka. Wow...!

Jack Hyde – Mantan bos Ana yang di depak Christian karena pernah melakukan pelecehan pada Ana, dengan mudahnya menjelma menjadi tokoh antagonis di novel ini. Dia lah yang menjadi otak pembakaran di server room di ruang kantor Christian. Memasuki Apartemen Christian, dan menyuruh seorang wanita untuk membuntuti mobil Christian dan Ana – Yang ternyata adalah Elizabeth – Mantah HRD di Perusahan Penerbitan SIP yang membantu sepak terjang Jack Hyde sebagai tokoh antagonis.

Sampai akhirnya, Ana pun hamil karena kecerobohan sekretaris nya mengatur jadwal pertemuannya dengan Dokter Ginekolog pribadinya. Christian pun marah, ia belum siap untuk membagi Ana dengan yang lainnya, termasuk kelahiran seorang anak. Ditengah kemelut hubungan Ana dan Christian. Tiba tiba Mia – Adik Christian di culik dan si penculik menelpon Ana untuk meminta sejumlah uang untuk tebusan. Ana pun dengan bodoh nya, melenggang ke bank dan mencairkan sejumlah uang yang di minta si penculik, tanpa berani menelpon suaminya apalagi polisi karena takut dengan ancaman si penculik. Sangat tidak masuk akal. Kalau memang ia perempuan dengan mulut cerdas, setidaknya otaknya pun pasti cerdas. Ana mestinya sudah tahu,  suaminya yang super kaya raya itu pasti punya banyak cara untuk melumpuhkan penculik amatiran tersebut yang Cuma menang gertak.

Ana pun menyerahkan sejumlah uang tersebut kepada si penculik yang ternyata adalah Jack Hyde yang dibantu oleh Elizabeth  – Gak surprise banget !. Baku tembak terjadi, kepala Ana keserempet peluru dan langsung pingsan. Disaat bersamaan Christian pun datang bersama sejumlah bodyguardnya dan langsung melumpuhkan Jack Hyde dan Elizabeth.

Klimaks di novel ini, cuma segitu doang. Tapi lagi lagi....pembaca selalu di alihkan pada paragrap demi paragrap yang mengulas jelas adegan seks, bahkan saat Ana tengah hamil tua. Christian punya cara mengorgasme istri dan dirinya, tanpa harus melukai si jabang bayi. Ck ck ck.....Life with Christian will never be bored ! Ujar Ana, saat semakin menyadari Sexperties yang di miliki suaminya.

Ending cerita berakhir saat Theodore Raymond Grey  - Anak pertama Christian dan Ana berusia 2 tahun, di saat bersamaan Ana pun tengah hamil bayi perempuan yang akan di beri nama Phoebe Grey.

Christian dan Ana pun hidup layaknya suami istri dengan kenormalan yang hanya mereka sendiri yang memahaminya.

Hebatnya, novel setebal 500 halaman lebih ini, 80% nya di dominasi dengan paragraph demi paragrap penuh adegan seks !. Wow...memang bukan novel yang bagus, tapi ini adalah novel yang sangat addicted....coba saja ! pasti mau baca dan baca lagi ^__^


- Ria Jumriati -


Tuesday, July 17, 2012

SINOPSIS & REVIEW – BOOK #2 FIFTY SHADES OF DRAKER




SINOPSIS :


Pada trologi pertama dari Novel Fifty Shades di ceritakan, Anastasia Steel menemukan dirinya terperangkap antara nafsu, cinta dan erotisme luar biasa yang membuat semua hormone wanitanya memberontak dan menuntut tantangan yang lebih tinggi, mengikuti arus cara bercinta menyimpang dari billioner kaya raya – Christian Grey. Namun, sisi gelap Grey terlalu pekat untuk dirinya. Tubuhnya tak sanggup menerima permainan seks dan hukuman yang terasa semakin tidak compatible dengan tubuhnya. Ia pun meninggalkan Christian yang ternyata menjadi sangat hancur karenanya. Kepergian Ana, telah membuka mata dan hati Christian untuk melihat sisi dunia yang berbeda dari yang di miliki sebelumnya.

Christian pun menawarkan satu bentuk hubungan berbeda, melunak dan tidak lagi dominant di satu arah. Ia mencoba untuk lebih memahami segala hal dalam  menjalani hubungannya bersama Ana – Gadis lugu dengan mulut cerdas, yang dari hari ke hari, semakin mengusik sisi emosionalnya. Hal yang tak pernah ia rasakan sebelumnya bersama 15 wanita yang pernah ada di ”Red Room of Pain” miliknya dengan segala bentuk alat dan permainan seks dengan bentuk dan akibat tak bisa di terima oleh gadis selugu Ana. Namun, akhirnya Ana pun menerima, karena ia memang memiliki cinta yang tulus pada Christian, meski ia sadar, tidaklah mudah mencintai Sang Fifty Shades, dengan kharisma, ketampanan, kedermawanan serta permainan seks tak biasa yang pernah dirasakan sendiri olehnya. Ditambah Christian juga memiliki kehidupan masa kecil dan remaja yang kelam-Ibu kandung yang tak mencintainya, dan Mrs. Robinson yang menjadikannya budak seks sejak ia berusia 15 tahun. Terlalu banyak ironisme pada Christian yang tak sekedar butuh pemahaman di luar logika. Tapi penuh maaf, kesabaran dan keahlian emosi dan keterbiasaan tubuh dan libido dalam menjalani semua permaian seks.

Ketika Ana menyanggupi untuk memberi kesempatan kedua pada Christian. Ia meminta agar tak ada lagi cambuk, pukulan dan permainan seks keras yang dulu sering di terimanya. Meski Christian menyanggupi, toh untuk pria sepertinya, tetap saja bukan jenis permainan seks normal dan umum. Dan Ana, kembali lagi lagi terperangkap dan mencoba ’menjajal’ tubuh dan emosinya untuk bisa selaras dengan kebiasaan pria yang di cintainya. Kini Christian meminta Ana, berkata ’Stop’ jika hal yang di lakukannya tak lagi bisa di terima tubuhnya. Dan Ana, mau melakukan itu – Atas dasar cinta ? Mungkin itulah pengorbanan lain yang di berikan Ana untuk pria yang di cintainya. Ia tak ingin merubah Christian seutuhnya, hanya karena pria ini takut kehilangan dirinya. Perlakuan yang ternyata semakin mengikat sisi emosi Christian pada Ana. Bahkan Ana, menantang Christian untuk membawanya kembali memasuki ”Red Room Of Pain” !

Tantangan lain nya – Ana pun harus berhadapan dengan beberapa perempuan ”Ex-Submissive” Christian yang masih ingin memasuki kehidupan Christian – Elena atau Mrs. Robinson, terus menerus mendera Ana dengan email, surat dan ancaman bahwa ia tak akan sanggup menghadapi sisi gelap Christian yang sadist. Tapi Ana tak peduli, dari hari ke hari ia bisa mengeluarkan  sisi terang Christian yang ternyata hanya butuh di cintai dengan tulus. Dan itu tak pernah di rasa Christian seumur hidupnya. Sebelum bertemu Ana, Christian tak pernah mempercayai kemurnian cinta itu ternyata ada, ia menolak di sentuh siapapun. Tak heran, tiap kali ia melakukan hubungan seks, Christian selalu mengikat kaki dan tangan pasangannya agar tak bisa menyentuh dirinya. Tapi Ana, bisa membuktikan sebaliknya. Perlahan, Christian merasakan sentuhan Ana yang berbeda, tulus, lembut dan menenangkan. Hingga pada satu titik – Christian tak ingin lagi kehilangan gadis itu.

Tak selesai pada deraan Mrs. Robinson – Ana pun harus berhadapan dengan Leila, ex-Sub Christian lainnya – ”What you have that I don’t ” Begitu ujar Leila saat ia menghadang Ana di depan kantornya. Memasuki apartemennya yang di huninya bersama Christian dengan pistol di tangan, lalu menguntitnya saat ia kembali ke apartemen lamanya saat Ana ingin  memberikan kunci apartement kepada Ethan – Kakak Kate sahabat sekamarnya. Leila, yang tidak stabil bisa saja menghancurkan kepala Ana dengan satu tembakan. Tapi itu tak di lakukan, hingga Christian dan Taylor – Bodyguardnya datang untuk menyelamatkannya.  Christian pun membentak Ana untuk segera keluar sementara ia mengurus Leila dengan ’caranya’ – Tak ada kekerasan sama sekali, bahkan Christian tak mau melibatkan polisi. Ia segera memanggil Dr. Flynn – Psikiater langganannya untuk menangani Leila.

Ana yang frustasi menghadapi kenyataan ini, akhirnya memilih untuk pergi minum dengan Ethan, dengan meninggalkan blackberry dan dompetnya di mobil. Menyaksikan kelembutan Christian memperlakukan Leila, ditambah perlakuan tak senonoh Jack – Bos di tempat kerjanya – Membuat Ana begitu tertekan dan butuh pelepasan sejenak. Saat pulang kembali ke Apartemen Christian – Ia menemukan pria itu begitu terpukul, Christian sangat takut Ana kembali meninggalkannya. Akhirnya, Christian pun meminta Ana untuk menikahinya. Di tengah keraguannya, Ana meminta pendapat Dr Flynn – Psikiater pribadi Christian. Tak ada yang perlu di takutkan. Ana bahkan telah membuat progress yang luar biasa pada pasiennya selama 2 tahun ini. Apa pun yang ada di dalam ”Red Room Of Pain” milik Christian, bukan merupakan tindakan abnormal selama ia dan christian merasakan kesenangan dan kepuasan dalam melakukannya "There's a fine line between pain and pleasure" – some people called It’s a lifestyle !.

Setelah helicopter Christian yang di sabosate terjatuh. Hingga hampir tak ada kabar tentang keselamatan Christian. Ana pun berjanji, untuk menerima lamaran Christian seandainya ia selamat. Cerita pun bergulir penuh haru biru. Christian akhirnya selamat. Bertepatan di hari ulang tahunnya, Ana pun menerima lamarannya dan mengajak Christian untuk kembali memasuki ”Playroom” lalu meminta Christian untuk mencoba dirinya dengan salah satu sex stuff yang ada di ruangan tersebut. Ana sadar, Christian akan menjadi suaminya maka ia pun harus terbiasa dengan ”life style” pria yang dicintainya tanpa batas. Playroom dengan segala "Sex Stuff" yang menakutkan, pada akhirnya akan menjadi bagian tak terpisahkan darinya, sebagai konsekwensi logis menikahi pria dengan 'kesenangan menyimpang'.  Seperti yang di ucapkan Christian, saat ia memeregoki Ana tengah melakukan pengamatan detail pada semua alat alat aneh di "Playroom'.


"I hope that one day you’ll live with me here, and all this and will be yours, too.”

Akhir dari buku ke-2 ini,  Ana berhasil deal dengan sisi gelap Christian. Ia mampu memberi sinar pada kegelapan milik kekasihnya. "He’s not dark. He’s a good man, and he’s not in the dark. He’s joined me in the light". Ia bahkan mampu melatih tubuh dan emosinya untuk lebur bersama kegelapan kekasihnya, dan perlahan memberi makna dan warna lain pada bagaimana Christian memperlakukan orang yang di cintainya. Mengajari pria yang di pujanya setengah mati, tentang bagaimana arti cinta dan mencintai. 

Ana pun berhasil membuat Christian berlutut dan menyelipkan cincin pertunangan di ruangan penuh dengan bunga. "You have my heart...and these are the flowers"

“You’re my lifeline. I’m doing this because I’ve finally met someone I want to spend the
rest of my life with.”

“You’ll marry me?” he whispers, incredulous.
I nod nervously, flushing and anxious and not quite believing his reaction—this man whom I thought I’d lost. How could he not understand how much I love him?
“Say it,” he orders softly, his gaze intense and hot.
“Yes, I’ll marry you......"





REVIEW :

Tak beda dengan buku pertama dari Trilogy ”Fifty Shades” – Durasi cerita yang yang pendek, kronologis yang singkat dan racikan sastra yang terlalu standard – Tak ada yang istimewa dari buku ini. Namun mata dan imaginasi pembaca akan terus terperangkap pada setiap bab bahkan paragraph yang terus menerus mengurai adegan seks antara Ana dan Christian. Seks di lift, meja billiard, piano, mobil, tempat parkir, kamar tidur Christian saat remaja dan tentunya ”Red Room of Pain”. Apapun yang berhubungan dengan percintaan apalagi seks yang terurai detail di setiap bab, pasti akan memiliki daya jual yang sangat tinggi. Hal itu lah yang tejadi pada buku ini. Begitu banyak versi ’bercinta” yang di ajarkan Christian sang Sexperties pada Anastasia, gadis lugu yang sampai usianya menginjak 22 tahun ternyata masih perawan. Christian mengajari hal-hal dasar tentang seks hingga tingkat advance yang tak pernah di sangka tubuh dan emosi Ana, ternyata ia bisa lebur dengan semua benda-benda aneh di ”Playroom” milik kekasihnya.

Cinta – Kembali menjadi alasan yang sangat kuat, mengapa Ana mau melakukan semua itu. Mencintai seseorang dengan latar belakang kehidupan masa kecil dan remaja yang kelam, menuntut konskewensi luar biasa tinggi dan tak biasa. Dan Ana bisa melewati banyak ujian saat ia semakin dalam mengenal kehidupan calon suaminya.

Sekali lagi banyaknya uraian adegan seks membara yang terjabar di buku ini, seolah menghipnotis pembaca untuk mengabaikan hal – hal tak masuk akal dari cerita ini. Misalnya : Saat Ana dan Christian di buntuti Leila – ”Ex Sub” Christian yang sedikit sakit jiwa dan lemah secara fisik. Bagaimana Leila bisa masuk dengan mudahnya ke Escala – Apartemen Christian yang super megah, dengan system keamanan canggih, apalagi ditambah ada Taylor dan Ryan bodyguard mereka. Lalu bagaimana pula Leila sampai bisa masuk ke kamar tidur Christian. Tidak masuk akal !. Tak habis sampai di situ. Bagaimana Leila dengan gampangnya menerobos apartemen Kate. Bukankah kunci apartement tersebut hanya di pegang oleh Ana, yang rencananya hari itu akan di serahkan pada Ethan – Kakak Kate. Leila kan bukan Vampire ?. Lalu tentang adegan seks, yang sepertinya bisa di lakukan Ana dan Christian dimanapun dan kapanpun. Setiap mulai mencapai orgasme, selalu saja ada condom tersedia di mana pun. Apakah Christian sang Billioner dengan banyak assisten di kehidupannya – selalu membawa bawa kondom kemana pun ? Atau salah satu job description Mrs. Jones – Pembantu rumah tangga Christian adalah ”Don’t forget to put Condoms everywhere in entire rooms, including in the elevator !”

Tapi saya tetap kagum dengan E.L James. Ia memiliki keberanian menulis cerita dengan menguraikan bagian-bagian intim tubuh Ana dan Christian. Proses orgasme demi orgasme, alat alat seks dan menggambarkan keadaan di ruang ”Playroom” Christian yang mampu menghipnotis imajinasi pembaca begitu kuat. Semua di sebutkan secara detail, berkali kali dan tanpa ragu. Dan terbukti, buku ini telah menjadi perbincangan hangat di hampir semua media online. Di twitter, jika kita search hastag #FiftyShadesOfGrey, timelinenya berjalan dalam hitungan detik !.

Wanita 40 th yang seumur hidupnya belum pernah menulis ini, ternyata mampu memberi roh pada ketiga bukunya. Entah ia melakukan analisa tersendiri tentang kehidupan seks menyimpang. Atau mungkin E.L James secara pribadi memiliki pengalaman advance tentang seks. Toh, pada akhirnya, ia mampu menciptakan novel trilogy dengan kelasnya tersendiri dan menjadi New York Times Bestseller.

Ow once again ! If  you hate steamy romance, don’t ever dare to read it. And this book only for “Mature Audience” – above thirty years of age :-)




-         Ria Jumriati-  Also writer who will never inspire to write a kind book like these
      (low sex experiences, not interesting to search it)

Saturday, June 02, 2012

Review & Synopsis - BOOK ONE - "FIFTY SHADES OF GREY"





Kehidupan  Anastasia Rose Steele – Mahasiswa sastra dan pekerja paruh waktu di Toko serba ada Clayton, berubah jungkir balik fisik dan mental, saat tanpa di rencanakan Ia bertemu pengusaha muda yang tampan, penuh kharisma dan kaya raya bernama Christian Grey. Pada satu kesempatan, menggantikan Kate – Sahabat satu apartemennya yang kebetulan mendadak sakit disaat harus mewawancarai Mr. Grey, untuk satu kolom di majalah bulanan universitas mereka.

Ana yang selama ini begitu sulit jatuh cinta, merasakan getaran yang hebat di sekujur tubuhnya, saat pertama mata abu abu Mr Grey menghantam jam biologisnya. Setelah wawancara singkat itu, Ana terus terobsesi oleh kharisma sensual milik Christian Grey.  Tapi Ana mencoba melupakan semuanya dan kembali tenggelam dalam kesibukannya sebagai pekerja paruh waktu dan pelajar yang tekun. Sampai suatu hari, Christian Grey muncul di toko Clayton, menemui Ana untuk membeli sesuatu di toko tersebut. Hasrat Ana kembali berbuncah, terlebih tanpa di duga Christian mengajaknya untuk minum kopi bersamanya.

Hubunganpun berlanjut, dari mulai ciuman di lift hingga Ana perlahan menyadari dirinya telah terperangkap pada kuatnya daya pikat Christian Grey - Erotis, sensual, lembut, perhatian, super dominant  sekaligus menyakitkan !. Selama tiga minggu, Ana membiarkan hasrat, libido, gairah dan pengalaman seksual nya berjibaku bersama Christian, sekaligus menjadi pria pertama yang di percaya Ana untuk merengut keperawanannya.

Ana menyadari, menyetujui dan menikmati semua permainan seksual penuh gairah dan menyimpang, yang secara perlahan dan sensasional di perkenalkan Christian. Terbius oleh ketampanan, kelembutan dan perhatiannya, perlahan Ana menemukan sisi erotis dalam dirinya, yang bisa mengimbangi se aneh apapun Christian memperlakukannya. Ana bahkan berani melihat beberapa “Sex stuff” di kamar pribadi Christian yang di sebutnya “Red Room Pain”. Flogger, Cambuk, Rantai dan banyak permainan sex lainnya di perlihatkan Christian pada Ana, tanpa ada rasa takut sedikitpun di benaknya. Meski Christian selalu mengingatkan Ana untuk pergi atau bahkan lari jika ia merasa tak nyaman atau takut. Tapi Ana menikmatinya, bahkan menantang Christian untuk mencoba diri nya ! “There’s no line between Love and Lush” – Ana bahkan tak lagi mengenali apa yang ia rasakan. Akankah ada cinta bersama Christian – A Man with Fifity Shades, The only Man I love and slept with, but full of pain, pleasure, reward and punishment ?. Ana bahkan bisa menerima hukuman seperti di pukul atau di cambuk jika ia melakukan hal-hal kecil yang tak di setujui Christian. Bahkan pria itu masih menyimpan hukuman terberat yang belum pernah di cobanya pada Ana.

 Dalam kelimbungannya, ia mengunjungi Ibunya yang tinggal di Georgia. Ia melihat perubahan psikis begitu besar pada putri semata wayangnya. Sebagai Ibu kandung Ana yang telah memberinya 2 ayah tiri. Carla menasehati Ana bahwa ia masih sangat muda, berbakat, cantik dan berhak untuk mendapatkan yang terbaik .
You know what they said.. You have to kiss a lot of frogs before you find your prince, Follow your heart darling. Relax and enjoy, You’re so young, you have so much to experience, just let it happened…You deserve the best for everything…

Sekembalinya dari Georgia. Ana bertekad untuk membuktikan seberat apa hukuman yang sering dilontarkan Christian jika ia melakukan hal – hal kecil, seperti menggigit bibir, mengerlingkan mata, sekedar pergi bersama Jose – teman kuliah yang sudah dianggap saudaranya sendiri, tapi sangat membuat Christian cemburu.

Ana menantang Christian, jika ia sanggup menerima sakitnya hukuman terberat tersebut, maka Ia  di perbolehkan  ‘menyentuh’ Christian dalam segala bentuk hubungan seksual yang begitu dominant, satu arah dimana kendali sepenuhnya ada ditangan Christian. Meski Christian tak menyetujuinya, karena ia sendiri sangat takut kehilangan Ana. Kehadiran gadis itu, telah  membuka tirai di kehidupannya yang gelap – “I’ve come alive, since I met you….You are everything I want you to be…” – Kalimat itu tak pernah di sebutkan Christian sepanjang perjalanan kehidupan seksnya dengan lima belas wanita di “Room Red Pain”. Tapi dengan Ana, ia menemukan setitik kenormalan yang kerap tenggelam oleh gelap dan  buruknya kehidupan masa kecil dan remajanya. Tapi Ana mencintai Christian, ia ingin memiliki kehidupan normal bersama pria yang di cintainya. Jika tubuh dan jiwanya tak bisa sepenuhnya berselaras dengan ketidak normalan Christian. Ana tak melihat masa depan apapun di hubungan meraka. Maka, hukuman paling berat yang sekiranya akan Christian lakukan padanya, di tantang Ana untuk di coba….

“Show me how much it can hurt…Punish me. I want to know how bad it can get”

Meski Christian tak ingin melakukannya, tapi kekuatan gelap dalam dirinya begitu besar mendorong sensasi dan erotica yang kerap mengalahkan sisi emosional manusianya.  Ia ingin Ana lari darinya, tapi di sisi lain Ia juga ingin menikmati kenikmatan menyimpang bersama gadis yang hampir melumpuhkan emosinya.

Ana pun terjerembab tak berdaya dalam 6 pukulan cemeti dari tangan Christian, seketika meluluh lantak kan tubuh dan emosinya. “What was I thingking ? Why did I let him do that to me ? I wanted the dark, to explore how bad it could be…But it’s too dark for me. I cannot do this… Ternyata sisi gelap Christian Grey terlalu pekat untuk kehidupan Ana sebagai gadis dengan perjalanan hidup yang selalu berada pada garis normal. It’s so challenging and complicated stories, When Cinderella fallen love with Dr. Jeckyl & Mr. Hide !

Di buku Ke-Satu dari Trilogy FIFTY SHADES OF GREY – Akhirnya Ana memutuskan untuk keluar dari kehidupan Christian Grey – Pria yang telah memperkenalkannya kehidupan jet set kelas atas, memberinya hadiah Mac book generasi terbaru hingga mobil mewah Audi A3. Dan tentunya,  pengalaman seksual yang tak pernah terpikir olehnya bahwa ‘dunia gelap’ itu ternyata ada dan pernah menjadi bagian dari hidupnya bersama pria itu “You can’t give me what I want, and I cannot give you what you need…”.

Ana mengembalikan semua benda yang pernah di berikan Christian, kecuali hatinya…bersarang dan telah terperangkap begitu kuat pada sangkar kelam milik Christian Grey !

Akan kah ada jalan bagi Ana untuk kembali pada Christian ? Buku Kedua “FIFTY SHADES OF DRAKER dan Ketiga - FIFTY SHADES OF FREED, akan segera di proses dan di cerna oleh mata dan imajinasi saya. Next, I’ll write a synopsis and review of those !



REVIEW :

 
Novel ini begitu detail dan berani menuliskan segala bentuk hubungan seksual ‘menyimpang’ yang di lakukan Christian Grey terhadap Ana. Mengexplore tanpa ragu erangan sensual dari keduanya dalam bentuk tulisan yang erotis. Penulis berani menabrak semua rambu rambu moral, dengan banyaknya adegan seks yang di kupas secara transparan dan jelas di hampir setiap bab di novel ini. Tak heran, di Amerika meski menjadi buku best seller. Novel ini masuk category “Erotic Novel” bahkan “”Mommy Porn” dan banyak menuai kritik sebagai buku dengan kwalitas sastra rendahan. Saya pun menyetujui beberapa hal tersebut. Sebagai seorang penulis, yang pernah melakukan pekerjaan editing naskah, ini adalah novel dengan kwalitas editing yang lemah. Banyak mengumbar dialog dengan konten sex serta anatomi tubuh dengan pengantar bahasa yang absurd, tidak berirama dan cenderung tergesa gesa. Tapi jujur, ini adalah novel romantis pertama yang sangat liberal, possesif dan addictive !


Tak heran Universal akan segera mengadaptasi Trilogy dari Novel Fifty Shade of Grey ke layar lebar.
Dari website The Hollywood Gosip. Rating tertinggi untuk pemeran Christian Grey di pegang oleh Ian Somerhalder pemeran antagonis vampire di serial Vampire Diaries. Sedangkan Kristen Stewart, mega bintang segquel Twilight Saga – menempati presentasi 80% sebagai pemeran Anastasia. Sesuai dengan apa yang tergambar di imajinasinya saya. Dari penampilan fisik, character dan gesture. Ian Somerhalder dan Kristen Stewart adalah blue print paling cocok untuk dua karakter utama di novel tersebut. Selaku penulis – E.L James tak berharap bukunya mendapat anugerah Pulitzer Price. “She just need a hot actress or actor to fulfill her erotic imaginations”

Tak perlu merasa kotor apalagi berdosa membaca novel super erotis ini, “If you don’t like steamy romance, don’t dare to read it….simple isn’t ?. Tergantung dari sisi mana kita menilai. Setiap penulis pasti punya misi dan tujuan tersendiri untuk setiap lembar kertas yang di tulisnya. Novel ini mungkin menggambarkan, bahwa setiap orang punya sisi erotisme tersendiri, yang bisa saja meluap tanpa di sadari oleh si pemilik tubuh, tergantung sebesar apa trigger sensualitas itu mempengaruhi tubuh dan jiwa seseorang. Entah itu atas nama cinta atau sekedar nafsu…..Well, just like I wrote on top paragraph “There’s no line between love and lush”






Monday, May 21, 2012

THE AVENGERS - Missing Link Yang Terlupakan


 


Film kategori super hero buatan Amerika, memang selalu over fantasi, over budget dan pastinya over fenomenal ! Di kagumi seluruh pemirsa dunia dan menjadi trending topic di berbagai media. Antrian panjang di berbagai bioskop, rela di lakoni demi mendapatkan tontontan berkwalitas. Film di The Avenger, yang masih di putar di berbagai bioskop di Indonesia, memang patut mendapatkan pujian bertubi. Menghadirkan 6 Super Hero dunia yang bertarung melawan Loki si Dewa keji – Adik tiri Thor yang merupakan  besutan dunia Asgard dari zaman dewa - dewa  mitologi Yunani.



Bagi mereka yang belum pernah menonton film super hero sebelumnya seperti Thor, Captain America, Iron Man dan Hulk. Pasti akan menemukan beberapa “missing link” pada saat mengikuti jalan cerita The Avenger. Terlebih, meski comic Black Widow dan Hawkeye  sangat terkenal tapi belum pernah di film kan, pasti akan timbul sedikit pertanyaan bagi penonton yang sama sekali asing dengan tokoh tokoh The Avengers ini. Tapi gemerlap efek visual yang sangat memukau mata, bisa melupakan semua kekurangan di film ini. Meski Joss Whedon sebagai sutradara tetap menyisipkan latar belakang sejarah singkat dari masing masing super hero ini.

Skenario memang sengaja menghadirkan banyak percakapan lucu serta adegan lucu di film ini.  agar penonton tetap memaklumi bahwa tidaklah mudah merekrut Superhero dari zaman Mitologi, Perang Dunia I hingga abad Futuristic. Misalnya, ketika Captain America berkali kali membentak Iron Man karena gaya bicaranya yang terlalu High-Tech, karena bahasanya terlalu membingungkan untuk dirinya yang lahir di abad perang dunia pertama. “Speak English Please !” Pintanya jengkel.  Atau, saat Thor di ejek Iron Man karena memakai jubah merah yang lebih mirip tirai jendela Ibunya. Lain halnya dengan Hulk, yang di minta tunduk oleh Loki si Dewa keji keluaran abad mitologi Yunani. Tanpa basa basi, Hulk langsung membanting tubuh dewa loki berkali kali sambil mendengus kesal “Dewa Yang Lemah !”.


Film berdurasi 2.5 jam ini,  tak beda dengan film super hero amerika lainnya. Kehancuran pasti terjadi di pusat kota New York. Memporak porandakan gedung, penyelamatan warga sipil dan mahluk musuh bergaya futuristic. Untung saja Transformer bukan besutan Marvel. Apa jadinya jika Optimus Prime and the Gank, ikut di rekrut dalam project The Avenger ini. Atau mungkin di sequel lanjutan The Avenger, akan hadir tokoh comic Marvel lainnya, seperti Daredevil, Ghost Rider atau Spiderman ?? Karena konon, akan hadir musuh yang lebih menyeramkan bernama Thanos dan tokoh jahat lainnya dalam memperebutkan 10 batu mistis yang mampu memberikan kekuatan kepada pemegangnya. Hmmm pasti lebih seru ! dan tentunya, Saya rela mengantri untuk nonton lagi :-)